Monday, June 24, 2019

Mata Air Panas "Rana Masak" Manggarai Timur



AH_Journey
Borong. Sabtu, 22/6/2019. 
Objek wisata merupakan tempat dimana kita dapat menemukan kesinambungan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup. Dengan berwisata kita dapat menghilangkan sedikit kejenuhan setelah melakukan berbagai aktivitas yang berat. Tempat-tempat wisata merupakan tempat yang paling ramai dikunjungi masyarakat, sehingga tempat wisata merupakan salah satu solusi.

Kabupaten Manggarai Timur mempunyai potensi wisata dengan kekayaan alam yang menjadi obyek pariwisata seperti, pantai, padang savana, kampung-kampung adat, waterfall, dan mata air panas bumi. Potensi tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk diminati para wisatawan baik dalam maupun wisatawan luar negeri. 

Kabupaten Manggarai Timur mempunyai lokasi yang sangat stategis karena terletak di pulau yang dilalui oleh cincin api dan memiliki banyak gunung api. 

Salah satu potensi alam yang dimiliki Kabupaten Manggarai Timur adalah wisata 
pemandian air panas. 

Fenomena alam ini memang menimbulkan tanda tanya, mengingat mata air tersebut berada jauh dari gunung api. Namun, menurut warga setempat mengatakan tidak dapat menyebutkan secara pasti kapan terjadinya semburan mata air panas itu dan apa yang menyebabkan munculnya semburan air panas itu. 


Kali ini kami long traking ke Mata Air Panas "Rana Masak". Mungkin ini dinamakan Pencinta Lingkungan, karena dimana titik-titik unik di Manggarai Timur sepertinya mereka ini ada. Beginilah merantau, rasa penasaran itu selalu muncul. Lokasi ini tidak begitu jauh dari kota Borong Flores, perjalanan menggunkan sepeda motor sekitar 30 menit  menuju Desa Rana Masak, namun perjalanaan sedikit menantang dan melelahkan karena perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki melewati rimbunan pohon dan menurun sekitar 20 menit. 
Dalam perjalanan itu kita disuguhkan dgn panorama alam pegunungan yang hijau dan sejuk, sawah berterasering yang menawan, suara burung yang menggema dan yang berkesan ketika sambutan masyrakat setempat begitu ramah. 

Perjalanan melelahkan akan terobati ketika dihadapan kita terlihat hampar lereng bukit berwarna kuning, rupanya batuan dari hasil sedimentasi air panas belerang dari mata air di atas bukit. Hamparan batuan dengan luas sekitar 4 Ha yang topografinya bertrap seperti layaknya petakan pekarangan rumah.

Perjalanan kali ini bersama rekan-rekan sadar Lingkungan Farid La Ferry,Furqan Koerniawan, Om dicky yg sebentar lagi melewati masa lajangnya, tuan putri yg nangis2 mau ikut Hesti Puspita, turut jg rekan kita sekaligus porter andalan kita Om lias sang penguasa medan didampingi Om Aron dan Om Andreas.

Panaorama alam yang begitu Indah, Alami dengan udara yang sejuk, berat rasa meninggalkan tempat ini namun apa daya matahari mulai tersipu malu. Tq
#AH_Journey

No comments:

Post a Comment

Kadis Lingkungan Hidup hari ini bersama seluruh staf bersih-bersih sungai

Kadis Lingkungan Hidup memakai sepatu Bout hari ini bersama seluruh staf kembali melakukan aksi bersih-bersih menyusuri sungai Wae Bobo...