Monday, June 6, 2016

Air Terjun Cunca Rede Flores

                                    Taman Syurga Dunia di
                                                      "AIR TERJUN CUNCA REDE"

Terinspirasi artikel yg di update Abank Dhel beberapa waktu yang lalu, akhirnya kami mencoba berpetualang kembali ke Alam bebas.

Minggu 3/4/2016 bersama rekan serantau tak ketinggalan Pa Yhan Kabuju, Abank Dhel yang kerap di panggil Pa Mantri, La Thofan pendatang baru dari wera, dengan persiapan seadanya, penuh percaya diri, berbekal pengalaman Treking Tanjung bendera, walau serasa masih pegal sepulang dari so'a, kami berangkat menuju Air Terjun CUNCA REDE.

Air terjun ini terletak di Desa Sano Lokom kec. Rana Mese kab. Manggarai Timur, yang berjarak sekitar 35 km dari Kota Borong. Perjalanan ke sanolkom kita menggunakan sepeda motor, karena dengan medan berbatu sekitar beberapa kilometer tidak bisa di tembus dengan kendaraan roda empat sedang, Sampai disanolokom kita beristrahat sejenak sambil bertanya di masyarakat setempat terkait lokasi air terjun.

pukul 15.00 wita kita melanjutkan perjalanan menuju air terjun dengan berjalan kaki, mengikuti arah sungai dan mendaki beberapa bukit dengan jalur tikus. Perjalanan dari tempat penitipan speda motor sekitar 1,5 km dalam waktu 1 jam.


Sepanjang perjalanan ini kita bisa menikmati panorama alam yg begitu indah, dengan hamparan sawah, air sungai yg jernih, hutan tropis yang masih asri dan terjaga, seolah kita lagi berada di nuansa Filem AVATAR, si mahluk berkulit Biru penghuni pohon rimba yang sangat menjunjung kearifan lokalnya.

Sebelum memasuki Air terjun terdapat dua jalur, jalur atas untuk melihat pemandangan dari lereng gunung dan jalur bawah mengikuti alur sungai sampai ke dasar air terjun.

Pukul 16.00 kami sudah berada di lereng bukit, dengan jalur sempit yg terjal dan mendaki yg cukup melelahkan, namun rasa lelah terobati begitu melihat maha karya sang Pencipta Allah swt dengan balutan Landscap alam nan indah , deburan dan gemuruh air yang terjun dari ketinggian sekitar 60 meter, surga alam dunia yah.....CUNCA REDE bukan lagi hanyalan namun menjadi kenyataan.
*****
Buat rekan2 yang belum kesana, masih ada kesempatan tinggal kita kondisikan, berkemah, bakar ikan atau ayam atau mandi dan berselfi ria hehhe.......
Om R'din Ody...Pak : Farid Abdul Farid, Sukiman Mn Eng, Dhiyat Budi, Nhano Dossantos Alverojaleng Madridista, Biand Gorman, dan rekan2 semuanya, lebih rame makin asyik.....
Lamapa-Lampa ele Borong....

"Ubi Cincang" Panganan Alternatif Buka Puasa



 Ubi Cincang Kampung Ende Borong
Flores

Sore yang cerah sembari menunggu turunnya senja di ufuk barat pulau bunga yang diikuti rembulan malem dibalik  gunung poco ndeki nan hijau dan asri, semilir angin pegunungan yang terbaur bersama derasnya angin laut selatan pantai borong nan luas membentang, membuat rasa hati  bak seperti kampoeng halaman sendiri. Bersama teman saya mencoba untuk menulis sekelumit pengalaman traveling dan nikmatnya  kuliner yang ada di Kota Borong.
Tepatnya saya berada di Kota Borong. Borong adalah ibu kota Kabupaten Manggarai Timur yang terletak di bagian selatan dari kabupaten manggarai timur. Kota yang berjarak 180 Km dari timur Labuan bajo yang biasa di tempuh dengan perjalanan darat baik sepeda motor dan kendaraan umum lainya ditempuh dengan waktu kurang lebih 4 jam perjalanan, dengan melewati panorama alam yang begitu asri, hutan yang rimbun dan semilir angin pegunungan ruteng membuat perjalanan anda serasa enjoy saja. Dua puluh menit anda melewati kota ruteng anda akan melewati Taman Wista Alam Ruteng dengan hutan tropis yang begitu asri seolah kita berada di dalam dunia hutan Avatar, panorama Danau Rana Mese yang masih terjaga, kita bisa mampir dalam TWA dengan trekking menantang yang masih alami.

Danau Rana Mese Foto diambil Nopember 2015
                Danau rana mese terletak di pinggir jalan utama Ruteng-Borong dengan luas sekitar lima hektar dan berada di ketinggian sekitar 1200 meter di atas muka laut serta mempunyai kedalaman sekitar 43 meter. Danau ini masuk dalam kategori danau vulkanik, dahulunya danau ini merupakan sebuah kawah yang mempunyai pantai curam . Penduduk setempat juga sering menyebutnya sebagai Danau Kelimutu kecil. Danau ini juga merupakan salah satu obyek wisata andalan Kabupaten Manggarai Timur. Di danau anda bisa berkeliling dengan berjalan kaki dan bisa menyewa perahu penduduk, selain itu bagi anda yang hobi memancing, tak  ada salahnya  bisa membawa peralatan memancing. Tak ada salahnya anda mampir dan menikmati keindahan Danau Rana Mese saat anda berkunjung ke Kota Borong.
Kota borong adalah kota kecil yang berpenduduk sekitar 30 ribu jiwa ini terdiri dari berbagai suku, bukan hanya suku asli (Manggarai) namun didiami oleh para pendatang dari berbagai daerah antara lain, suku ende, bajawa, Timor, jawa, bali, Makasar, bugis bahkan tak kalah banyak dari daerah tetangga terdekat yang berbatasan langsung adalah suku mbojo atau bima. Borong dari hasil pengamatan kami adalah daerah yang tingkat inflasinya paling tinggi yang ditandai dengan perkembangan harga barang yang begitu tinggi uang lima puluh ribu rupiah seolah tak berharga lagi dibandingkan dengan daerah asal saya, namun hal tersebut tak menyulut semangat kami untuk mengenal dan tinggal di daerah ini.
Borong sungguh kota yang sangat toleransi, mayoritas penduduk borong adalah katolik sekitar 65 % dan sisanya  Islam dan lainnya, namun kebebasan beragama ini sangat terasa sekali, walaupun beberapa daerah lain diterpa oleh berbagai isu konflik baik sara maupun isu lain, penduduk borong seolah tuli dan bisu akan hal seperti itu, mereka sibuk dengan kesibukan masing masing dan sangat menjunjung nilai adat istiadat leluhur mereka. Kebanyakan penyelesaian kasus-kasus hukum di borong lebih banyak diselesaikan secara adat ketimbang jalur hukum/kepolisian, sungguh adat sudah menjadi karakter suku manggarai.
Ubi Cincang penggoyang lidah
                Rasanya tidak seru kalau kita ke borong tidak mencicipi yang satu ini, ya…Ubi Cincang, dinamakan ubi cincang karena dulu cara pembuatannya dengan cara di cincang, seiring waktu, sekarang kebanyakan menggunakan parut, kalau kita Tanya “apa ada ubi parut…?”  Mungkin orang tidak tau, karena ubi parut masih dinamakan ubi cincang, panganan ini biasa dijadikan camilan bahkan dijadikan bahan makanan pokok oleh sebagian orang. Kami mencoba untuk memberikan pengalaman seperti apa cih ubi cincang itu, namaun apa salahnya kalo saya sebelumnya menceritakan asal dari makanan khas ini, ubi cincang asalnya sebenarnya dari ende tepatnya di pulau ende kabupaten ende flores yang berjarak 200 km dari kota borong, disana ubi cincang dijadikan bahan makanan pokok oleh penduduk setempat di era 80 sampai 90 an bukan berarti waktu itu beras tidak ada, tapi Karena kebiasan mereka, tidak lengkap kalo dalam satu hari mereka tidak makan ubi cincang.
                Ubi cincang tentunya bukan hanya ada di kampung asalnya saja, di Borong pun anda bisa mendapatkan makanan khas ini juga dengan berbagai varian lauk, mulai dari lauk ikan laut plus sayur dan sambal goreng, ada juga dengan memakai ayam suir-suir dan sambal goreng, anda tinggal memesan dua-duanya sekaligus.
                Di Borong ternyata pembuatnya berasal dari suku Ende, bagi mereka tinggal di Borong tidak membuat adat dan kebiasaan menjadi pudar, bahkan di Borong mereka justru lebih menampakkan diri sebagi orang ende asli, dan di borong ada perkampungan yang dinamai dengan nama Kampung Ende, kampung ende umumnya didiami oleh waraga yang berasal dari ende dan pulau Ende, mereka sudah mulai tinggal di Borong sejak generasi kake buyut mereka.
                Bahan baku pembuatan ubi cincang antara lain dari ubi kayu atau singkong, sayur-sayuran dan ikan laut, untuk bahan bumbu sederhana juga antara lain tomat, cabai, bawang merah, bawang putih, gula, garam dan penyedap rasa. Cukup sederhana sekali dan bahan-bahan tersebut sangat mudah kita dapatkan di pasar. Singkong secara tradisional sangat diminati, hal itu tak salah, karena singkong memang mengandung cukup tinggi kalori dan sumber energy yang baik.
Untuk cara pembuatannya  tentu sangat mudah, pertama kita parut ubi kayu dengan memakai parut kelapa pada umumnya, ubi kayu yang sudah di parut kemudian kita kukus sekitr 30 menit sampai mateng menggunakan api sedang, angkat kemudian tiriskan, setelah itu untuk bahan lauknya kita buat lauk dan sayurnya, caranya dengan di tumis, sementara ikannya kita goreng setelah itu kita campur dengan bumbu atau sambal goreng dari bahan tomat, ubi parut yang sudah masak kita hidangkan dengan piring di lengkapi dengan lauk dan sayurnya dan siap di nikmati, anda akan merasakan nikmatnya rasa khas makanan tradisional, anda seolah akan terbawa kembali kezaman nenek moyang kita terdahulu yang waktu itu belum mengenal teknologi pertanian modern.
Bagi anda yang hobi traveling tentunya tidak susah untuk sekedar mampir di borong, rasanya anda tidak menginjak borong kalau anda tidak ke kampung Ende sambil menikmati ubi cincang khas kampung ende. Ubi cincang harga sangat terjangkau dan jauh dari inflasi, harga satu porsi mulai dari dua ribu rupiah sampai lima ribu rupiah saja yang membedakannya adalah banyak dan sedikitnya, cita rasanya sama, sangat murah kan….?. Disamping itu masih banyak lagi makanan khas lainnya yang anda dapatkan dan anda juga bisa berkeliling kota borong dengan panorama Pantai dan pegunungan yang asri yang bebas dari pencemaran Lingkungan, sekian tulisan saya buat, mudah-mudahan setelah anda membaca artikel ini anda bisa menyempatkan diri untuk melancong ke Borong, Wassalam By La  Adi.

Kadis Lingkungan Hidup hari ini bersama seluruh staf bersih-bersih sungai

Kadis Lingkungan Hidup memakai sepatu Bout hari ini bersama seluruh staf kembali melakukan aksi bersih-bersih menyusuri sungai Wae Bobo...