Thursday, February 22, 2018

Kalau di flores anak laki-laki dipanggil "Lalong" atau "Nana"



Pergi tak dijemput, pulang tak diantar. Namun senyum dan tawanya lebar.
Dia menikmati masa-masanya dengan penuh keceriaan walau sebatas awan melintas
Elar Selatan, flores, NTT


Jauh di pedalaman flores, dengan balutan lanskap alam yang membentang, kesejukan, hijau, air yang mengalir disela-sela bebatuan, hamparan sawah terasering yang menambah kecantikan nuansa alam pedesaan. Tepatnya di elar selatan, salah satu kecamatan baru di Kabupaten Manggarai Timur Flores NTT. 

Ada beragam pesona yang ditawarkan tentang alamnya, tapi ada yang unik yang membuat seolah hayalan kembali ke masa lalu, yah,,,,anak-anak sekolahnya, saya begitu terkesima ketika bertemu dengan mereka, sepanjang perjalanan, mereka begitu ramah, murah senyum, mereka begitu menaruh rasa hormat ketika melihat orang yang baru mereka lihat, saat berpapasan dengan mereka, selalu disambut sapaan "selamat pagi pak,,,selamat siang Pak,,,", begitu terenyuh rasanya mendengar sapaan seperti itu.
Elar Selatan
Waktu itu bertemu dengan salah satu dari mereka saat melewati sedikit jalan berbatu yang berubah menjadi sungai kecil akibat derasnya terjangan air dari lereng gunung, kebetulan musim penghujan, jadi hampir seluruh jalan becek dan tergenang air. Namanya "Lalong" kalau di flores anak laki-laki dipanggil "Lalong" atau "Nana", melihatnya terbayang diriku di masa sepertinya, masa-masa sekolah dulu, sama-sama pernah merasakan bagaimana tinggal di desa, pergi sekolah tak memakai sepatu, menikmati udara segar pedesaan, jauh dari kebisingan kendaraan, hiruk pikuk aktifitas yang melelahkan mata. 


Tapi, sepertinya dia lebih memiliki pengalaman yang berkesan dari ku, karena dengan topografi tempat tinggalnya yang teramat jauh dari kota, tempat tinggal yang jauh dari sekolah yang ditempuh melewati sungai dan gunung membuat perjuangannya terlihat mengasyiekkan.

Akan berbeda dengan anak-anak yang berada di kota-kota besar. JJ ke sekolah pergi tak dijemput pulang pun tak diantar, kendati kesekolah ditempuh dengan berjalan kaki, namun senyum dan tawanya tetap lebar. Terlihat sekali di matanya dia begitu menikmati masa-masanya dengan penuh keceriaan walau sebatas awan melintas.

JJ semoga dirimu menjadi Inspirasi,,,,

#Cerita perjalanan menuju Kecamatan elar selatan, flores, ntt
Perjalanan ini bersama dengan rekan se jawat "Bian Gorman"







Thursday, February 15, 2018

Tanah Rata Tanah Buah-buahan

Image by AH Journey


Borong. Jalan-jalan melepas kepenatan memang salah satu solusi yang asyik, apalagi kalau kita jalan-jalannya ke central buah-buahan  kaki  gunung Poco Ndeki Kisol, di samping itu kita bisa mendapatkan inspirasi serta pertambahan asupan gizi. Bagi kawan-kawan yang belum sempat ke sini bisa mengatur jadwal luangnya untuk menikmati buah serta sambil menikmati panorama alam yang masih alami. Kisol terletak di kaki gunung poco ndeki, tepatnya di Kelurahan Tanah Rata Kecamatan Kota Komba.  Konon dinamakan Tanah Rata karena kondisi  topografi kelurahan ini berada pada piringan dataran rata yang cukup luas, berada di antara dua gunung yang mengapitnya.  Dengan posisi sekitar 500 Mdpl, Kisol termasuk dalam daerah yang berhawa sedang sehingga buah-buahan bisa dapat tumbuh dan berbuah dengan lebatnya.

"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, kurma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan. (QS:16:11)"

Akses menuju ke tempat ini saya kira tidak sulit, bila anda berkunjung ke Kota Borong Kabupaten Manggarai Timur Flores, dari Kota Borong anda bisa meneruskan perjalanan ke arah timur  sekitar 9 km  atau 15 menit perjalanan memakai kendaraan bermotor, di Kota Borong banyak tersedia angkutan umum mulai dari ojek sampai angkutan travel.

Di Kisol, kita dapat berkeliling menikmati panorama alam yang masih asri, dan membeli buah buahan  memetik sendiri sambil mencicipi. Berbeda dengan daerah lain, di Kisol tak ada tarif atau bea masuknya, karena daerah ini bukan areal Taman Buah yang di kelola perorangan atau pihak lain, namun hampir disetiap halaman rumah warganya terdapat pohon Buah-buahan.

Bila anda berkunjung ke sini, kami bias merekomendasikan salah satu warga yang bisa menjadi tempat beristrahat sejenak sembari menikmati kekhas_an  kopi flores. Kediaman beliau pernah kami kunjungi bersama kawan-kawan saya (Harlan Ismail dan Sutomo Mandala Putro). Nama beliau adalah Bapak Mahsun,  beliau adalah Pensiunan ASN, semasa aktiv sebagi  ASN kala itu, beliau merupakan salah satu penyuluh Perkebunan, jadi beliau juga yang pernah memperkenalkan kepada warga bagaiman cara mengembangbiakkan buah-buahan agar dapat mendapatkan hasil yang bermutu.

Terima kasih telah membaca coretan singkat ini, semoga bermanfaat,,,

By      : AH Journey
Editor : Yhan Kabuju


Kadis Lingkungan Hidup hari ini bersama seluruh staf bersih-bersih sungai

Kadis Lingkungan Hidup memakai sepatu Bout hari ini bersama seluruh staf kembali melakukan aksi bersih-bersih menyusuri sungai Wae Bobo...